Total Tayangan Halaman

Kamis, 03 November 2011

Analisa penyebab terjadinya kecelakaan di jalur Balong bendo-Krian-Trosobo


“Analisa Penyebab Terjadinya Kecelakaan Lalu Lintas di Jalur Trosobo-Krian-Balongbendo”

PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini berkembang dengan cukup pesat dalam kurun waktu yang relatif singkat sehingga pertumbuhan dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat berlangsung dengan sangat cepat pula, dan menimbulkan dampak yang baik maupun munculnya permasalahan-permasalahan baru.

Salah satu permasalahan yang cukup membutuhkan perhatian di Indonesia saat ini adalah kecelakaan lalu lintas sebagai salah satu faktor penyebab kematian yang menempati urutan kedua setelah penyakit TBC (Tubercolosis) pada beberapa daerah di negara ini. Berdasarkan data Ditlantas Mabes Polri tahun 2008 di Indonesia terdapat 19.000 orang meninggal dunia dan 120.000 orang menjalani perawatan di rumah sakit akibat kecelakaan lalu lintas.

Selain itu kecelakaan lalu lintas juga menyebabkan kerugian materil berupa harta benda maupun kerugian materi lainnya sehingga dari kompleksitas kerugian yang ditimbulkan serta dampaknya maka kecelakaan lalu lintas dapat dikategorikan sebagai salah satu sumber bencana yang perlu dianalisa secara komprehensif oleh pihak Kepolisian sebagai motor penyelenggaraan fungsi lalu lintas di Indonesia.

Oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas tentang faktor penyebab terjadinya kecelakaan di jalan raya dan langkah-langkah alternatif pemecahan masalah kecelakaan lalu lintas sebagai suatu strategi yang secara sistematis memiliki keterkaitan antar seluruh unsur yang terlibat dalam permasalahan kecelakaan lalu lintas.

Penulis mengambil lokasi yang akan di analisa yaitu di Jalur Trosobo-Krian-Balongbendo yang menjadi akses utama menuju kota Surabaya maupun Mojokerto. Sehingga jalan raya Trosobo-Krian-Balongbendo selalu padat dengan kendaraan dan sering menimbulkan adanya kecelakaan, bahkan Jalur Trosobo-Krian-Balongbendo juga sering disebut jalur tengkorak karena jalur ini sering memakan korban yang disebabkan karena kecelakaan lalu lintas.


1.2   RUMUSAN MASALAH

Melihat akibat yang ditimbulkan oleh kecelakaan lalu lintas diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam 2 bagian yang perlu dibahas, yaitu :

·        Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi meningkatnya kecelakaan lalu lintas di jalan raya Trosobo-Krian-Balongbendo.
·        Bagaimana langkah-langkah alternatif atau strategi yang perlu dilakukan baik dari pihak pemerintah dalam hal ini Polri sebagai fungsi utama pelaksana manajemen lalu lintas maupun masyarakat dalam menanggulangi peningkatan kecelakaan lalu lintas yang semakin sering terjadi di jalur Trosobo-Krian-Balongbendo

1.3   TUJUAN

Penulisan makalah ini bertujuan untuk menganalisa permasalahan yang muncul di bidang transportasi yaitu  tentang faktor penyebab sering terjadinya kecelakaan di jalur lalu lintas yang sering disebut jalur tengkorak (Jalur Trosobo-Krian-Balongbendo) yang nanti digunakan untuk bahan dasar dalam memberi suatu pemecahan terhadap masalah yang akan dibahas sehingga akan dapat menekan angka kecelakaan di Jalur Trosobo-Krian-Balongbendo yang semakin meningkat.









PEMBAHASAN

Kecelakaan lalu lintas merupakan masalah yang membutuhkan penanganan serius mengingat besarnya kerugian yang diakibatkannya. Ruas Jalan Luar Kota Surabaya-Mojokerto merupakan jalan arteri yang padat lalu lintasnya. Berdasarkan laporan Kepolisian Negara Republik Indonesia, Badan Pembinaan Keamanan Direktorat Lalu Lintas seperti yang tertulis dalam nota dinas No. Pol. : B/ND-/VIII.2006/Jianma bahwa terdapat tiga lokasi daerah rawan kecelakaan lalu lintas Polres Sidoarjo yaitu jalan raya Trosobo Taman, jalan raya Sidorejo Krian dan jalan raya Kemangsen Balong Bendo yang merupakan bagian dari ruas jalan Surabaya-Mojokerto.




Peta jalan raya Trosobo-Krian-Balongbendo (warna merah)


Dalam penelitian ini, data kecelakaan diperoleh dari Polres Sidoarjo, Polsek Taman, Puskesmas dan rumah sakit Delta Surya Sidoarjo. Dari analisa data kecelakaan tersebut didapatkan tiga daerah rawan kecelakaan berdasarkan frekuensi kecelakaan tiap-tiap ruas jalan selama tiga tahun yaitu jalan Trosobo Taman, jalan Sidorejo Krian, Jalan Bakung Temenggung Balong Bendo dan Jalan Singkalan Balong Bendo. Dan dari data Polres dapat diketahui juga bahwa semua kecelakaan terjadi pada cuaca cerah, jenis tabrakan yang sering terjadi adalah tabrak depan-samping dan jumlah korban yang diakibatkan selama tahun 2004 sampai tahun 2006 adalah 179 korban.

A. Faktor penyebab terjadinya kecelakaan di jalur Trosobo - Krian -Balong Bendo

Ada banyak hal yang menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas di Jalur Trosobo-Krian-Balongbendo. Berikut beberapa Faktor penyebab terjadinya kecelakaan di jalur Trosobo – Krian - Balong Bendo
Pada umumnya, ada tiga faktor utama yang menyebabkan terjadinya kecelakaan, antara lain :
1.      faktor manusia
2.      faktor kendaraan
3.      faktor jalan
Kombinasi dari ketiga faktor itu bisa saja terjadi, antara manusia dengan kendaraan misalnya berjalan melebihi batas kecepatan yang ditetapkan yang kemudian mengakibatkan kendaraan mengalami kecelakaan. Disamping itu masih ada faktor lingkungancuaca yang juga bisa berkontribusi terhadap kecelakaan dan faktor lainnya.

1.      Faktor manusia

Dari peristiwa kecelakaan yang terjadi di jalan raya, faktor penyebab kecelakaan di jalan yang terbesar merupakan akibat kesalahan pengendara yakni 90,3 persen. Sedangkan lainnya akibat pejalan kaki hanya 3,5 %. Faktor kendaraan sekitar 4,03 %. Diikuti kondisi jalan sebanyak 2,58 %.
Faktor manusia merupakan faktor yang paling dominan dalam kecelakaan. Hampir semua kejadian kecelakaan didahului dengan pelanggaran rambu-rambu lalu lintas. Pelanggaran dapat terjadi karena sengaja melanggar, ketidaktahuan terhadap arti aturan yang berlaku ataupun tidak melihat ketentuan yang diberlakukan atau pula pura-pura tidak tahu. Selain itu manusia sebagai pengguna jalan raya sering sekali lalai bahkan ugal-ugalan dalam mengendarai kendaraan, tidak sedikit angka kecelakaan lalu lintas diakibatkan karena membawa kendaraan dalam keadaan mabuk, mengantuk, dan mudah terpancing oleh ulah pengguna jalan lainnya yang mungkin dapat memancing gairah untuk balapan.
Pengendara yang melewati jalan raya Trosobo–Krian–Balongbendo biasanya kebanyakan dari mereka sudah dalam kondisi tidak fit / dalam keadaaan yang tidak konsentrasi penuh yang diakibatkan karena kondisi badan yang sudah lelah setelah bekerja, konsentrasi yang kurang dan padatnya kendaraan di jalan raya Trosobo – Krian – Balongbendo membuat pengendara sulit mengendalikan kendaraannya dengan baik dan mengakibatkan kecelakaan.
Selain itu, terdapat spot di jalan raya Trosobo – Krian – Balongbendo yang sering dijadikan pengendara untuk berkendara dengan kecepatan tinggi, seperti misalnya di jalan by pass Krian. Jalan by pass yang cenderung sepi dan kondisi jalan yang memang mendukung serta jalan yang lebar membuat pengendara biasanya mengendarai kendaraannya dengan kecepatan yang tinggi. Dan kecelakaan yang sering terjadi adalah banyak kendaraan yang tidak bisa menghentikan (mengerem) kendaraannya tepat waktu karena kecepatan yang terlalu tinggi sehingga menabrak kendaraan yang berada di depannya. Selain itu, jalan by pass krian juga merupakan jalan yang dipenuhi kawasan industri sehingga banyak pengendara yang mengendarai kendaraan mereka dalam keadaan kurang konsentrasi dan dengan kecepatan tinggi sering kaget ketika tiba-tiba melihat ada kendaraan pabrik seperti truk yang keluar/masuk pabrik.
Seperti inilah kondisi jalan by pass yang berada di kawasan Krian :







2. Faktor kendaraan

Kondisi kendaraan yang akan dijadikan sebagai alat transportasi kita juga harus diperhatikan. Apakah kendaraan memang sudah dalam keadaan siap untuk dikendarai di jalan raya ataukah masih ada beberapa bagian yang perlu diperbaiki. Faktor kendaraan yang paling sering terjadi adalah ban pecah, rem tidak berfungsi sebagaimana seharusnya, kelelahan logam yang mengakibatkan bagian kendaraan patah, peralatan yang sudah aus tidak diganti dan berbagai penyebab lainnya. Keseluruhan faktor kendaraan sangat terkait dengan teknologi yang digunakan, perawatan yang dilakukan terhadap kendaraan.
Untuk mengurangi faktor kendaraan perawatan dan perbaikan kendaraan diperlukan, disamping itu adanya kewajiban untuk melakukan pengujian kendaraan bermotor secara reguler.

3. Faktor jalan

Faktor jalan terkait dengan jarak pandang dan kondisi permukaan jalan. Jalan yang rusak/berlobang sangat membahayakan pemakai jalan terutama bagi pemakai sepeda motor. Di jalan raya Trosobo – Krian – Balongbendo, masih banyak sekali permukaan jalan yang bergelombang yang sering mengakibatkan keseimbangan kendaraan menjadi tidak stabil ketika harus berjalan diatas permukaan jalan tersebut, sehingga pengendara akan sulit mengendalikan kendaraan mereka dan mengakibatkan kendaraan akan menabrak kendaraan lainnya ketika pengendara benar-benar sudah tidak menguasai kendaraan mereka.
Selain jalan yang bergelombang, kondisi fisik jalan berliku juga sering menyebabkan kecelakaan di jalan raya Trosobo – Krian – Balongbendo. Seperti di jalan balongbendo yang berliku dan banyak jalan yang bergelombang.
Kondisi jalan raya Trosobo – Krian – Balongbendo juga  masih banyak terdapat jalan yang berlubang, hal ini menyebabkan pengendara menjadi sulit mengendalikan keseimbangan kendaraan ketika kendaraan melewati jalan yang berlubang tersebut. Bahkan pengendara bisa terjatuh dari kendaraan mereka jika mereka melewati jalan berlubang tersebut dengan kecepatan tinggi.

Berikut adalah beberapa gambar kondisi jalan di sepanjang jalan raya Trosobo
– Krian – Balongbendo yang bergelombang dan masih banyak lubang-lubang :






Selain kondisi permukaan jalor penyebab lainnya yaitu adanya rambu-rambu lalu lintas yang sering rusak seperti yan yang kurang baik, faktang biasanya terjadi di pertigaan by pass krian. Di pertigaan by pass krian, lampu merah tidak berfungsi dengan baik. Terkadang bisa berfungsi, tetapi terkadang mati. Hal ini menyebabkan pengendara menjadi kebingungan sehingga kemudian mereka saling menyerobot atau mendahului kendaraan lain dan berpapasan dengan para pengendara yang berlawanan arah atau bertabrakan dengan pengendara yang berlainan arah sehingga kecelakaan pun tidak bisa terhindarkan.

4. Faktor Cuaca
Faktor penyebab kecelakaan selanjutnya adalah faktor cuaca. Cuaca yang tidak mendukung seperti hari hujan juga mempengaruhi kerja kendaraan. Kondisi cuaca yang hujan akan menyebabkan beberapa hal seperti jarak pengereman menjadi lebih jauh dan permukaan jalan yang dilewati menjadi lebih licin. Selain itu,  jarak pandang juga terpengaruh karena penghapus kaca tidak bisa bekerja secara sempurna atau lebatnya hujan mengakibatkan jarak pandang menjadi lebih pendek. Selain cuaca hujan, asap dan kabut juga bisa mengganggu jarak pandang pengguna jalan raya dan bisa mengakibatkan terjadinya tabrakan antara kendaraan satu dengan kendaraan yang lainnya.

5. Faktor lain
Selain faktor manusia, kendaraan, jalan dan juga faktor cuaca, ada juga faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi terjadinya kecelakaan lalu lintas di jalan raya Trosobo-Krian-Balong bendo, antara lain :

·        Tidak adanya petugas pengatur lalu lintas yang bertugas di spot-spot yang biasanya rawan terjadi kecelakaan seperti penyebrangan jalan.

Banyak sekali penyebrangan jalan di jalur Trosobo – Krian - Balongbendo yang hanya mengandalkan warga masyarakat untuk membantu mengatur jalan atau yang biasa disebut dengan polisi cepek. Hal ini juga sangat berpengaruh terhadap terjadinya kecelakaan. Tidak adanya petugas kepolisian sebagai pihak pengatur jalan yang sesunguhnya, menjadikan peluang rupiah yang dimanfaatkan oleh warga sekitar dengan cara menjadi penyebrang jalan (polisi cepek). Sedangkan mereka bukanlah petugas sesungguhnya, sehingga banyak dari mereka yang dengan asal-asalan menghentikan laju kendaraan untuk menyebrangkan pengendara yang ingin menyebrang atau berputar arah.

Kondisi seperti ini akan membuat semakin parahnya pengaturan jalan raya di jalur Trosobo - Krian - Balongbendo. Karena polisi cepek biasanya hanya mementingkan keuntungan rupiah yang mereka peroleh dari pada mengutamakan keselamatan para pengendara. Beberapa spot yang dimanfaatkan para warga sekitar untuk memperoleh uang dari menyebrangkan kendaraan / menjadi polisi cepek, antara lain terdapat di daerah :


  1. Penyebrangan jalan di daerah Sidomojo Krian

 









  1. Penyebrangan jalan di daerah Sidorejo









Melihat kondisi yang seperti ini, pihak kepolisian seharusnya mengerahkan seluruh anggotanya untuk terjun langsung mengatur lalu lintas di jalur Trosobo – Krian - Balongbendo yang sering disebut jalur tengkorak. Karena bagaimanapun juga, hal itu sudah  menjadi tanggung jawab mereka sebagai polisi lalu lintas. Jika kondisi seperti ini dibiarkan, maka tidak menutup kemungkinan akan semakin sering terjadi kecelakaan dikarenakan pengaturan jalan yang asal-asalan yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu (polisi cepek) yang dapat merugikan pengendara jalan maupun nyawa mereka sendiri.

·        Banyaknya kawasan industri yang berdiri di sekitar jalur Trosobo – Krian - Balong Bendo.
Adanya kawasan industri juga berpengaruh terhadap kecelakaan yang terjadi di jalan raya Trosobo – Krian - Balong Bendo. Karena biasanya sering juga terjadi kecelakaan akibat adanya kendaraan pabrik yang keluar masuk. Meskipun sudah ada satpam pabrik yang ditugaskan untuk mengatur lalu lintas ketika kendaraan pabrik akan keluar/masuk, tetapi hal itu bukan menjadi jaminan pengendara selamat dari kecelakaan. Salah satu kawasan industri yang ada di sepanjang jalur Trosobo – Krian - Balongbendo contohnya :









Kendaraan terlihat keluar dari pabrik Di daerah Sidorejo krian (PT Trias sentosa)

Ada juga spot yang rawan kecelakaan diakibatkan kendaraan yang keluar masuk di daerah trosobo tepatnya di Pos Timbangan Kendaraan. Di lokasi tersebut kendaraan yang mengangkut barang atau muatan wajib menimbang beban kendaraan sebelum melewati jembatan layang yang berada sekitar 1 Km setelah pos penimbangan kendaraan. Di lokasi tersebut sering terjadi kecelakaan diakibatkan kendaraan besar seperti truk yang keluar dari pos penimbangan dengan sembarangan tanpa melihat kondisi kepadatan lalu lintas di jalan raya. Biasanya para pengendara sepeda motor yang dari arah krian menuju surabaya mengendarai motor mereka dengan kecepatan tinggi sehingga ketika tiba-tiba ada truk yang keluar pos tersebut, pengendara motor tidak siap mengerem atau menahan laju kendaraannya dan hal ini mengakibatkan motor menabrak bagian badan truk. Seperti inilah kondisi jalan raya tepat di depan lokasi Pos Penimbangan Kendaraan :









·        Langkah-langkah yang bisa dilakukan?
Dari beberapa faktor penyebab kecelakaan lalu lintas tersebut, kita dapat lakukan beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mengatasi permasalahan kecelakaan lalu lintas yang terjadi di daerah Trosobo-Krian-Balongbendo yaitu melalui pendekatan, baik pendekatan pencegahan (preventif), pemberian pengetahuan tentng berkendara (promotif), pendekatan tindakan perawatan (kuratif) serta pendekatan pemulihan (rehabilitatif). Pendekatan tersebut bisa dilakukan untuk mengurangi terjadinya kecelakaan lalu lintas . Setidaknya bisa meminimalkan korban agar tidak ada lagi nyawa yang hiloang akibat kecelakaan lalu lintas. Berikut penjelasan masing-masing pendekatan, antara lain :
Pendekatan Pencegahan
Dari definisinya saja, bisa kita bayangkan bahwa pendekatan ini adalah langkah kegiatan untuk mencegah kecelakaan lalu lintas. Kegiatan-kegiatan tersebut lebih banyak melibatkan peran aktif Dinas Perhubungan dan pihak Kepolisian serta tentu saja masyarakat. Kegiatan apa saja yang bisa dilakukan, antara lain ;
  • Memasang rambu lalu lintas –rambu peringatan, larangan, perintah dan petunjuk- pada semua tempat yang membutuhkan dengan warna yang jelas dan terang serta mudah dimengerti.
  • Mengatur, mengawasi dan menertibkan alur lalu lintas dan angkutan.
  • Melakukan pemantauan dan pembinaan terhadap kelayakan angkutan lalu lintas dengan memperhatikan kelengkapan dan umur kendaraan.
  • Pihak kepolisian mengingkatkan disiplin pemakain jalan dengan cara memperketat pengawasan bagi pelanggar.
  • Pembenahan dan pemeliharaan jalan yang rawan kecelakaan. Salah satu sebab utama terjadinya kecelakaan lalu lintas adalah kondisi jalan raya yang buruk, mulai dari jalan berlubang, bergelombang dan jalan yang menyempit. Untuk itu diperlukan upaya yang serius dari pihak terkait –Pemkab dan Pemprov– untuk membenahi jalan yang rusak dan kurang layak. Selain itu, pemeliharaan jalan harus terus dilakukan agar jalan lebih aman dan nyaman buat para pengguna jalan raya.
Pendekatan Promotif
Kegiatan ini untuk memajukan dan meningkatkan pengetahuan masyarakat. Salah satunya dengan cara kampanye safety riding dan responsible riding bagi para pengguna jalan raya. Kampanye seperti ini sekarang lagi marak di beberepa kota seperti di Surabaya. Tujuan dari kampanye ini adalah meningkatkan kesadaran pengguna jalan raya untuk lebih memahami dan mematuhi peraturan lalu lintas. Pelaksana kampanye ini tentu saja dipelopori oleh pihak kepolisian dengan dukungan dari kalangan swasta dan masyarakat, yang turut membantu sebagai penyandang dana. Kampanye ini terbukti cukup efektif untuk mengurangi angka kecelakaan sebagaimana sudah dibuktikan dibeberapa jalan di Surabaya.
Pelaksanaan kampanye dilakukan secara lebih berkesinambungan dengan mengangkat tema-tema yang variatif, atraktif dan komunikatif agar menggugah perhatian para pengguna jalan raya. Sebagai ilustrasi kampanye sejenis di Surabaya, sepanjang jalan dipasang informasi berupa spanduk dan tulisan yang menggugah kesadaran pengguna jalan, ada kuis undian buat pengguna jalan yang diundi tiap minggunya, pemberian souvenir yang menarik, dll. Tentu saja, kampanye semacam ini ditindaklanjuti dengan penegakan aturan lalu lintas bagi para pengguna jalan raya yang melanggar dan tidak dilakukan secara sporadis saja.
Hal lain yang perlu dilakukan dengan pendekatan partisipasi masyarakat. Pihak yang pertama mengetahui terjadinya kecelakaan lalu lintas adalah para masyarakat sekitar tersebut, karena itu pendekatan kepada mereka juga perlu dilakukan. Salah satunya dengan penyuluhan kepada masyarakat sekitar jalan raya Trosobo-Krian-Balongbendo dan juga mereka yang senantiasa berkecimpung di sekitar jalan raya Trosobo-Krian-Balongbendo seperti tukang ojek, tukang becak, sopir angkot, dan lain-lain tentang bagaimana menangani korban kecelakaan lalu lintas.
Pendekatan Kuratif
Pemberian pertolongan dan pengobatan baik langsung maupun tidak langsung pada korban kecelakaan lalu lintas. Salah satunya dengan ketersediaan pelayanan kesehatan yang layak dan mampu memberi pelayanan dengan cepat terhadap para korban kecelakaan lalu lintas. Keberadaan layanan kesehatan 24 jam yang dilengkapi dengan tenaga dokter jaga dan perawat, diperkuat dengan layanan penunjang seperti instalasi ambulance, laboratorium dan radiologi yang stand by 24 jam serta kebutuhan layanan penunjang yang lengkap sangat menunjang/membantu penangangan korban kecelakaan dengan cepat.
Selain itu, tak kalah pentingnya adalah jalur rujukan antar instansi pelayanan kesehatan yang ada berjalan dengan baik. Masing-masing instansi pelayanan kesehatan memahami kemampuan layanan mereka, sehingga korban dapat dirujuk ke tempat layanan kesehatan yang lebih mampu dengan fasilitas sarana dan tenaga lebih lengkap.
Pendekatan Rehabilitatif
Adalah kegiatan pemberian pelayanan untuk mengurangi kecacatan akibat kecelakaan lalu lintas. Selama ini pendekatan ini belum banyak tersentuh. Di RS ada layanan rehabilitasi medis guna pemulihan dan minimalisasi kecacatan pasien
Dari semua langkah-langkah diatas, memerlukan dukungan kerjasama yang sinergis antara masyarakat, pihak aparat maupun dari institusi kesehatan. Dan pada intinya kembali kepada kesadaran setiap individu pengguna jalan raya untuk lebih waspada dan berhati-hati selama perjalanan. Percuma saja langkah-langkah diatas dioptimalkan tapi kelakuan pengguna jalan raya sembrono dan ugal-ugalan. Kita mesti ingat, bila kita ingin merubah suatu keadaan –salah satunya meminimalkan kasus kecelakaan– adalah diawali dari masing-masing individu sebagai subyek pelaku.
Sebagai bentuk ikhtiar tidak ada salahnya kita lebih berhati-hati, mematuhi aturan lalu lintas dan selalu ingat keluarga di rumah menanti agar kita kembali dengan selamat. Semoga dengan langkah-langkah sebagaimana disampaikan diatas, kita dapat meminimalkan resiko terjadinya kecelakaan lalu lintas.


PENUTUP
1.1        KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan pada bab diatas tentang analisa factor penyebab sering terjadinya kecelakaan lalu lintas di jalur Trosobo-Krian-Balongbendo, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
Beberapa faktor penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas di Jalur Trosobo-Krian-Balongbendo antara lain :
·        Faktor manusia, disebabkan karena kondisi pengendara yang kurang konsentrasi ataupun kelelahan dalam mengendarai kendaraan mereka. Dan juga seringnya pengendara melanggar aturan yang ada seperti mengendarai kendaraan dengan kecepatan tinggi.
·        Faktor kendaraan, karena kurangnya kesadaran pengendara terhadap kelayakan kondisi kendaraan seperti kondisi mesin, tekanan ban, dan lain-lain yang bias memicu terjadinya kecelakaan.
·        Faktor Jalan, dimana di jalan raya Trosobo-Krian-Balongbendo masih terdapat kondisi jalan yang bergelombang maupun berlubang yang mengakibatkan pengendara kesulitan mengendalikan kendaraan mereka ketika harus melewati permukaan jalan yang seperti itu.
·        Faktor cuaca, cuaca hujan atau lingkungan berasap juga bias memicu terjadinya kecelakaan karena hal tersebutakan mempengaruhi kondisi permukaan jalan yang menjadi licin maupun jarak pandang pengendara.
·        Faktor lain-lain, yang termasuk faktor lain-lain yaitu adanya pihak-pihak lain yang semakin membuat lalu lintas menjadi tidak teratur dan banyaknya kawasan industi yang berdiri di sepanjang jalur Trosobo-Krian-Balongbendo.

1.2   SARAN

Dari permasalahan diatas, kecelakaan lalu lintas yang terjadi di jalur Trosobo-Krian-Balongbendo seharusnya dapat diminimalisir. Hal ini bisa dilakukan dengan adanya koordinasi yang baik dari pihak kepolisian dan juga masyarakat di sekitar jalan raya Trosobo-Krian-Balongbendo dengan mengadakan pengaturan lalu lintas dan memperbanyak pos polisi dan memberikan pendidikan tentang pentingnya keselamatan berkendara. Pihak pemerintah juga harus segera memperbaiki kondisi jalan yang sudah tidak layak di jalur tersebut agar tidak memakan korban lebih banyak lagi karena jalur Trosobo-Krian-Balongbendo merupakan jalur yang sering dilewati kendaraan sebagai akses menuju kota surabaya / mojokerto. Sehingga jalur ini akan selalu padat dengan kendaraan.

Kamis, 21 April 2011

Sahabat

Sahabat..

Meskipun kita Berbeda..
Tp kita akan tetap bersama,

Meskipun kita g bisa terus bersama..
Kalian akan tetap ada,

Meskipun Kalian g selamanya ada..
Kalian akan tetap terasa,

Meskipun suatu saat Kalian tak terasa..
Kalian tak akan terlupa,

Selamanya Kalian akan Teringat di Otak,
Tetap terukir di Benak,

ini Untuk Kalian..
Kalian yang telah menemukan Seorang Sahabat,

bukan sebuah Pencarian,
tapi berawal dari sebuah Pertemuan..
Petualangan..
Meski berujung pada sebuah kata Perpisahan..




Special thanks to :
*Allah SWT
*Keluarga besar Che3toZ, Personil Biru band, n Trio kadaL yang memberi Inspirasi
*Seorang Teman MalamQ yang selalu menemani setiap malamQ dgn canda
*Komputer Acer 14 inch
*Nyamuk yang kagag nggigitin selama pengetikan
*penjual pentol yang memberiku tenaga untuk mengetik
*Lagu2 Lyla yang mengiringi setiap gerak jariku

Catatan Terpopuler